Tuesday, September 15, 2015

AMANKAH MAKANAN KITA ?





                Makanan adalah hal yang patut menjadi perhatian bagi setiap orang. Dengan makanan, kita dapat membuat tubuh kita bekerja optimal atau malah membuat tubuh kita tidak dapat melakukan aktivitas sebagaimana mestinya. Pada awalnya mengonsumsi makanan masih dianggap sebagai aktivitas yang beresiko rendah, hingga pada tahun 1986 munculnya kasus pertama penyakit ‘sapi gila’ di Britain, tahun 1990 kasus Benzena dalam air mineral Perrier di Perancis, tahun 1996 kasus Salmonella dalam mentega kacang di Australia, tahun 2001 kasus penyakit ‘foot and mouth disease’ di seluruh negara Eropa, tahun 2004 kasus ledakan flu burung dalam peternakan unggas ASIA dan pada tahun 2008 kasus kontaminasi melamin pada susu formula bayi di Cina.
                Ada tiga kelompok bahaya yang umumnya dapat ditemukan pada makanan :
1.       Kontaminan mikroba atau lingkungan
2.       Konstituen toksik yang terdapat secara alami
3.       Bahaya akibat penambahan zat aditif pangan (bahan tambahan pangan)
Kontaminan yang paling berbahaya sendiri adalah
kontaminan yang berasal dari bakteri atau kapang. Bakteri atau kapang dapat menghasilkan toksin, dimana toksin ini akan tetap tinggaldalam makanan meskipun sumber biologisnya telah dihancurkan.
US Food and Drug Administration (FDA) telah menyusun urutan sumber bahaya yang dapat mengkontaminasi makanan, diantaranya :
1.       Kontaminasi biologis
Kontaminasi biologis biasanya disebabkan oleh adanya bakteri pathogen ataupun mikotoksin (kapang atau jamur). Kontaminasi biologis ini dapat menyebabkan adanya foodborne disease. Kontaminasi ini dapat menyebabkan penyakit yang serius dan berbahaya seperti sapi gila, penyakit gastroenteritis, keguguran bahkan kematian.  Kontaminasi biologis sendiri biasanya dapat dikendalikan dengan adanya system HACCP (Hazard Analysis of Critical Control Points).  Yang terpenting adalah menjaga dan memastikan akan kebersihan serta ke higienisan dari makanan ataupun bahan makanan yang akan kita konsumsi.
2.       Kebiasaan makan yang abnormal
Ingat! Makan dengan sehat dan cukup. Tidak berlebihan dan tidak kurang. Usahakan makan tepat jadwal dan konsumsi makanan yang segar. Pastikan makanan kita jauh dari bahan-bahan yang mungkin akan menyebabkan kontaminasi.
3.       Kontaminasi lingkungan
Kontaminasi ini biasanya berasal dari logam berat, mineral, adanya tindak kejahatan pemalsuan, perpindahan kemasan, polusi industry, abu radioaktif, proses pengolahan dan distribusi makanan. Tidak berbeda jauh dengan kontaminasi biologis, pentingnya tren HACCP dapat membantu pencegahan kontaminasi ini. Selalu baca label makanan ya, lihat keterangan pengolahan maupun cara penyimpanannya.
4.       Unsur toksik alami
Biasanya bahan ini sudah ada pada makanan secara alami. Misalnya adanya asam sianida pada singkong yang belum diolah. Namun dengan pengolahan serta pencucian dapat menghilangkan asam sianida dari singkong. Secara tradisional hal-hal ini telah dilakukan untuk melakukan pencegahan keracunan. Keracunan toksik alami sendiri biasanya tidak terlalu menghawatirkan masyarakat, karena secara turun temurun masyarakat telah menemukan berbagai cara pencegahan dan pengolahan bahan makanannya.
5.       Residu pestisida
Zat kimia paling sering kita temukan pada bahan makanan adalah pestisida,walaupun kadarnya sangat rendah. Keracunan makanan tidak pernah disebabkan oleh penggunaan insektisida, tetapi pada tahun 1997 terjadi 60 kasus keracunan makanan di India karena penyemprotan organifosfat yang sembarangan di dapur. Nah, kita bisa bertanya pada penjual apakah bahan makanan tersebut organic atau tidak. Lebih baik gunakan bahan makanan yang organic. Akan jauh lebih baik lagi jika teman teman mau menanam sendiri sayur dan buahnya kan ?
6.       Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan pangan ini menjadi perhatian yang besar pada masyarakat. Ini adalah kekhawatiran yang paling besar yang dijumpai di masyarakat. Bahan tambahan pangan seperti pemanis buatan, pengawet, pewarna, perisa atapun bahan lainnya telah diatur penggunaannya dalam peraturan pemerintah. Namun, memang pengawasannya masih belum baik. Banyak sekali kasus keracunan yang terjadi seperti kasus-kasus yang sering kita jumpai di tv local. Untuk pencegahannya, bukankah jauh lebih baik jika teman-teman mengolah makanan teman-teman sendiri ? serta jangan lupa untuk selalu membaca label makanan serta bahan komposisi yang digunakan.

                Sebenarnya, seluruh makanan serta bahan makanan yang ada memiliki resiko yang besar untuk terjadinya kontaminasi dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.  Akan jauh lebih baik jika teman-teman mulai mengecek label makanan yang tertera, komposisi, penyimpanan serta pengolahannya. 



Source :
Mann, Jim dan A. Stewart Trustwell. 2014.  Buku Ajar Ilmu Gizi Edisi 4. Jakarta : EGC.

No comments:

Post a Comment