Makanan adalah hal yang patut
menjadi perhatian bagi setiap orang. Dengan makanan, kita dapat membuat tubuh
kita bekerja optimal atau malah membuat tubuh kita tidak dapat melakukan
aktivitas sebagaimana mestinya. Pada awalnya mengonsumsi makanan masih dianggap
sebagai aktivitas yang beresiko rendah, hingga pada tahun 1986 munculnya kasus
pertama penyakit ‘sapi gila’ di Britain, tahun 1990 kasus Benzena dalam air
mineral Perrier di Perancis, tahun 1996 kasus Salmonella dalam mentega kacang
di Australia, tahun 2001 kasus penyakit ‘foot and mouth disease’ di seluruh
negara Eropa, tahun 2004 kasus ledakan flu burung dalam peternakan unggas ASIA
dan pada tahun 2008 kasus kontaminasi melamin pada susu formula bayi di Cina.
Ada tiga kelompok bahaya yang
umumnya dapat ditemukan pada makanan :
1.
Kontaminan mikroba atau lingkungan
2.
Konstituen toksik yang terdapat secara alami
3.
Bahaya akibat penambahan zat aditif pangan
(bahan tambahan pangan)
Kontaminan yang paling berbahaya sendiri adalah
kontaminan
yang berasal dari bakteri atau kapang. Bakteri atau kapang dapat menghasilkan
toksin, dimana toksin ini akan tetap tinggaldalam makanan meskipun sumber
biologisnya telah dihancurkan.
US Food and Drug Administration (FDA) telah menyusun urutan
sumber bahaya yang dapat mengkontaminasi makanan, diantaranya :
1.
Kontaminasi biologis
Kontaminasi biologis
biasanya disebabkan oleh adanya bakteri pathogen ataupun mikotoksin (kapang
atau jamur). Kontaminasi biologis ini dapat menyebabkan adanya foodborne disease.
Kontaminasi ini dapat menyebabkan penyakit yang serius dan berbahaya seperti
sapi gila, penyakit gastroenteritis, keguguran bahkan kematian. Kontaminasi biologis sendiri biasanya dapat
dikendalikan dengan adanya system HACCP (Hazard Analysis of Critical Control
Points). Yang terpenting adalah menjaga
dan memastikan akan kebersihan serta ke higienisan dari makanan ataupun bahan
makanan yang akan kita konsumsi.
2. Kebiasaan
makan yang abnormal
Ingat! Makan dengan sehat
dan cukup. Tidak berlebihan dan tidak kurang. Usahakan makan tepat jadwal dan
konsumsi makanan yang segar. Pastikan makanan kita jauh dari bahan-bahan yang
mungkin akan menyebabkan kontaminasi.
3. Kontaminasi
lingkungan
Kontaminasi ini biasanya
berasal dari logam berat, mineral, adanya tindak kejahatan pemalsuan,
perpindahan kemasan, polusi industry, abu radioaktif, proses pengolahan dan
distribusi makanan. Tidak berbeda jauh dengan kontaminasi biologis, pentingnya
tren HACCP dapat membantu pencegahan kontaminasi ini. Selalu baca label makanan
ya, lihat keterangan pengolahan maupun cara penyimpanannya.
4. Unsur
toksik alami
Biasanya bahan ini sudah
ada pada makanan secara alami. Misalnya adanya asam sianida pada singkong yang
belum diolah. Namun dengan pengolahan serta pencucian dapat menghilangkan asam
sianida dari singkong. Secara tradisional hal-hal ini telah dilakukan untuk
melakukan pencegahan keracunan. Keracunan toksik alami sendiri biasanya tidak
terlalu menghawatirkan masyarakat, karena secara turun temurun masyarakat telah
menemukan berbagai cara pencegahan dan pengolahan bahan makanannya.
5. Residu
pestisida
Zat kimia paling sering
kita temukan pada bahan makanan adalah pestisida,walaupun kadarnya sangat
rendah. Keracunan makanan tidak pernah disebabkan oleh penggunaan insektisida,
tetapi pada tahun 1997 terjadi 60 kasus keracunan makanan di India karena
penyemprotan organifosfat yang sembarangan di dapur. Nah, kita bisa bertanya
pada penjual apakah bahan makanan tersebut organic atau tidak. Lebih baik
gunakan bahan makanan yang organic. Akan jauh lebih baik lagi jika teman teman
mau menanam sendiri sayur dan buahnya kan ?
6. Bahan
tambahan pangan
Bahan tambahan pangan ini
menjadi perhatian yang besar pada masyarakat. Ini adalah kekhawatiran yang
paling besar yang dijumpai di masyarakat. Bahan tambahan pangan seperti pemanis
buatan, pengawet, pewarna, perisa atapun bahan lainnya telah diatur
penggunaannya dalam peraturan pemerintah. Namun, memang pengawasannya masih
belum baik. Banyak sekali kasus keracunan yang terjadi seperti kasus-kasus yang
sering kita jumpai di tv local. Untuk pencegahannya, bukankah jauh lebih baik
jika teman-teman mengolah makanan teman-teman sendiri ? serta jangan lupa untuk
selalu membaca label makanan serta bahan komposisi yang digunakan.
Sebenarnya, seluruh makanan serta
bahan makanan yang ada memiliki resiko yang besar untuk terjadinya kontaminasi
dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Akan jauh lebih baik jika teman-teman mulai mengecek label makanan yang
tertera, komposisi, penyimpanan serta pengolahannya.
Source :
Mann, Jim dan A. Stewart Trustwell. 2014. Buku Ajar Ilmu Gizi Edisi 4. Jakarta : EGC.
No comments:
Post a Comment