Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah sumber serat pangan yang sangat mudah ditemukan dalam bahan makanan. Sayuran dapat dikonsumsi dalam bentuk mentah maupun setelah melalui proses perebusan. Sedangkan buah-buahan Indonesia merupakan negara yang kaya akan aneka macam buh buahan. Akan tetapi dari hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi serat masyarakat Indonesia masih jauh dari kebutuhan serat yang dianjurkan yaitu 30 gram/hari, konsumsi serat rata rata antara 9,9 – 10,7 gram/hari (Jahari dan Sumarno, 2002 dalam Olwin Nainggolan dan Cornelis Adimunca 2005).
Beberapa peneliti dan
penulis Olwin Nainggolan dan Coenelis Adimunca, (2005); Sutrisno Koswara (2010);
Tensiska (2008); Jansen Silalahi dan Netty Hutagalung (2010); Anonim (2010a);
Anonim (2010b); Anik Herminingsih, 2010), mengemukakan beberapa manfaat serat
pangan (dietary fiber) untuk kesehatan yaitu :
1. Mengontrol berat badan atau kegemukan (obesitas)
Serat
larut air (soluble fiber), seperti pektin serta beberapa hemiselulosa mempunyai
kemampuan menahan air dan dapat membentuk cairan kental dalam saluran
pencernaan. Sehingga makanan kaya akan serat, waktu dicerna lebih lama dalam lambung,
kemudian serat akan menarik air dan memberi rasa kenyang lebih lama sehingga
mencegah untuk mengkonsumsi makanan lebih banyak.Makanan dengan kandungan serat
kasar yang tinggi biasanya mengandung kalori rendah, kadar gula dan lemak
rendah yang dapat membantu mengurangi terjadinya obesitas.
2. Penanggulangan Penyakit Diabetes
Serat
pangan mampu menyerap air dan mengikat glukosa, sehingga mengurangi
ketersediaan glukosa. Diet cukup serat juga menyebabkan terjadinya kompleks
karbohidrat dan serat, sehingga daya cerna karbohidrat berkurang. Keadaan
tersebut mampu meredam kenaikan glukosa darah dan menjadikannya tetap
terkontrol.
3. Mencegah Gangguan Gastrointestinal
Konsumsi
serat pangan yang cukup, akan memberi bentuk, meningkatkan air dalam feses menhasilkan
feces yang lembut dan tidak keras sehingga hanya dengan kontraksi otot yang rendah
feces dapat dikeluarkan dengan lancar. Hal ini berdampak pada fungsi
gastrointestinal lebih baik dan sehat.
4. Mencegah Kanker Kolon (Usus Besar)
Penyebab
kanker usus besar diduga karena adanya kontak antara sel-sel dalam usus besar dengan
senyawa karsinogen dalam konsentrasi tinggi serta dalam waktu yang lebih lama. Beberapa
hipotesis dikemukakan mengenai mekanisme serat pangan dalam mencegah kanker usus
besar yaitu konsumsi serat pangan tinggi maka akan mengurangi waktu transit
makanan dalam usus lebih pendek, serat pangan mempengaruhi mikroflora usus
sehingga senyawa karsinogen tidak terbentuk, serat pangan bersifat mengikat air
sehingga konsentrasi senyawa karsinogen menjadi lebih rendah.
5. Mengurangi Tingkat Kolesterol dan Penyakit Kardiovaskuler
Serat
larut air menjerat lemak di dalam usus halus, dengan begitu serat dapat
menurunkan tingkat kolesterol dalam darah sampai 5% atau lebih. Dalam saluran
pencernaan serat dapat mengikat garam empedu (produk akhir kolesterol) kemudian
dikeluarkan bersamaan dengan feses. Dengan demikian serat pangan mampu mengurangi
kadar kolesterol dalam plasma darah sehingga diduga akan mengurangi dan
mencegah resiko penyakit kardiovalkuler.
Source :
Santoso, Agus.
2011. Serat Pangan (Dietary Fiber) dan Manfaatnya
bagi Kesehatan. Magistra: (75;39) ISSN 0215-9511.
bagi Kesehatan. Magistra: (75;39) ISSN 0215-9511.
No comments:
Post a Comment